5 Game yang Dilarang dan Menjadi Kontroversi di Indonesia

Game yang dilarang di Indonesia – Selain menawarkan hiburan, game yang berkualitas tinggi menawarkan pelajaran dan pengembangan intelektual. Namun, karena banyaknya elemen yang di anggap kontroversial, beberapa game ternyata tidak bermanfaat. 5 game berikut ini di larang di Indonesia.

Pemerintah kita melarang berbagai game terkenal berikut ini. Ada yang di anggap memiliki pornografi, pelecehan seksual, dan kekerasan ekstrem sehingga di anggap menghina agama dan negara. Pemerintah kita sampai melarang game-game berikut ini. Penasaran dengan apa saja? Pemerintah Indonesia melarang sepuluh permainan berikut.

1. GTA San Andreas

Siapa di sini yang belum pernah bermain GTA San Andreas, game terkenal? Walaupun banyak seri terbarunya telah di rilis, seri Grand Theft Auto yang pertama kali dirilis untuk konsol PS2 ini tetap menjadi yang paling di sukai.

Kekerasan dan kejahatan ekstrem seperti perampokan bank, penggunaan senjata api, pembajakan mobil, dan pembunuhan adalah ciri khas game aksi-petualangan produksi Rockstar Games ini. Misi yang di tugaskan kepada karakter yang Anda mainkan adalah contoh dari kejahatan ini.

Namun, elemen pornografi yang cukup meresahkan bukan yang membuat pemerintah melarang game open-world ini. Ada adegan di mana dua karakter menari tanpa celana. Apalagi, ada saat-saat ketika permainan mini Hot Coffee memiliki konten seksual yang cukup mengganggu. Akibatnya, game ini tidak boleh di mainkan oleh anak-anak di bawah umur.

2. Game yang Dilarang di Indonesia: Mortal Kombat 11

Bukan karena konten dewasa atau pornografi yang membuat Mortal Kombat 11 dilarang di Indonesia. Namun, karena ada unsur komunisme, geng.

Ternyata, bukan kekerasan berlebihan yang membuat game pertempuran ini di larang. Masalahnya terletak pada logo yang menyerupai palu-arit, yang merupakan simbol komunisme, di bagian topi kostum Skarlet, karakter dari Perang Kold.

Undang-undang Nomor 27 Tahun 1999 di Indonesia melarang penggunaan logo komunisme di tempat umum. Akhirnya, penerbit Warner Bros. Games semakin yakin bahwa mereka tidak akan merilisnya di Amerika Serikat. Pada tahun 2019, pemain yang telah melakukan pre-order di platform seperti Steam, XBox, atau Play Station menerima pengembalian dana alias refund.

3. Fight of Gods

Ada juga game arcade Fight of Gods, yang, seperti judulnya, menampilkan pertarungan antara Tuhan, Dewa, dan figur agama lainnya. Pemain kemudian dapat memilih karakter dari berbagai agama dan mitologi yang ada, seperti Yesus, Buddha, Zeus, Anubis, Santa, Odin, dan masih banyak lagi. Kemudian kedua karakter yang mereka pilih akan bertarung satu lawan

satu.

Kominfo menganggap game kentang untuk PC yang dikembangkan PQube ini tidak layak untuk di mainkan karena simbol agama bukanlah untuk dipertarungkan atau berpotensi melecehkan agama.

Negara-negara di sekitar Indonesia, seperti Malaysia dan Thailand, juga menghentikan permainan ini yang di anggap melanggar hukum. Tujuannya adalah untuk menghindari konflik SARA dan perbedaan agama.

4. Game yang Dilarang di Indonesia: Rapelay

Selanjutnya ada Rapelay, yang menurut Jaka adalah salah satu game Jepang yang di larang karena mengandung elemen yang paling meresahkan. Game yang di buat oleh studio Illusion pada tahun 2006 ini benar-benar memiliki elemen perkosaan alias perkosaan sebagai misi karakter utama, sesuai dengan judulnya.

Karakter utama game khusus dewasa paling hot ini adalah seorang perkosa yang bertugas memerkosa seorang keluarga, yang terdiri dari seorang ibu dan dua anak remajanya. Dengan grafis animasinya yang di anggap cukup realistis, elemen kejahatan seksual di perparah. Coba bayangkan jika ada yang benar-benar meniru jalan cerita game Wik Wik ini.

Sudah jelas bahwa pemerintah Indonesia dan banyak negara lain akan segera melarang permainan seks seperti ini. Itu sangat berbahaya!

5. Tom Clancy’s Splinter Cell: Pandora Tomorrow

Tom Clancy’s Splinter Cell: Pandora Tomorrow benar-benar mengakui fakta bahwa Far Cry 3 mengambil latar di Indonesia, bahkan jika pembuat game tidak mau mengakui fakta ini. Game aksi ini menceritakan tentang tentara Amerika yang dikirim ke Timor Timur. Salah satu tujuannya adalah melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia. Tidak hanya itu, kelompok militan fiksi Darah dan Doa yang ada di game ini di pimpin oleh Suhadi Sadono.

Betapa kontroversialnya cerita game yang dilarang pemerintah ini sudah jelas kan? Pemerintah jelas menganggap penting untuk menghentikan game ini karena dapat menimbulkan ingatan buruk tentang sejarah negara dan bahkan memicu konflik di beberapa wilayah.

Baca Juga :

***